nyangkuiiiiik
Kisah Abu Hazim Salamah ibn Dinar
Abdurrahman bertanya, “Bagaimanakah trik mendapatkan hati yang selalu terjaga wahai Abu Hazim?.
Ia menjawab, “Ketika hati diperbaiki maka dosa-dosa besar terampuni… dan jika seoang hamba bertekad meninggalkan dosa, maka ia akan diliputi hati yang selalu terjaga. Jangan lupa wahai Abdurrahman bahwa kemewahan dunia akan menyibukkan hati dari kenikmatan akhirat… setiap nikmat yang tidak menjadikanmu dekat dengan Allah maka itu adalah bencana.”
Anak Abdurrahman berkata, “Sesungguhnya syaikh kami banyak dan kepada siapakah kami berteladan.”
Abdurrahman menjawab, “Wahai anakku, teladanilah syaikh yang paling takut kepada Allah secara sembunyi-sembunyi dan menahan diri dari mengumbar aib… memperbaiki dirinya sejak masa muda dan hal itu tetap berlangsung hingga masa tua. Ketahuilah wahai anakku, tidaklah mentari bersinar di pagi hari melainkan pada hari itu nafsu dan ilmu akan menghampiri penuntut ilmu, lalu keduanya saling bertarung dalam dadanya dengan dahsyatnya… jika ilmunya mengalahkan nafsunya maka hari itu adalah hari keberuntungannya… tetapi jika nafsunya yang mengalahkan ilmunya maka hari itu adalah hari kerugiannya. “
Abdurrahman berkata, “Seringkali anda menasihati kami untuk bersyukur wahai Abu Hazim, apa sebenarnya hakikat syukur itu?.”
Ia mengatakan, “Tiap-tiap anggota dari tubuh kita, punya hak untuk kita syukuri.”
Abdurrahman berkata, “Bagaimana (cara) bersyukurnya kedua mata?.”
Ia menjawab, “(Yaitu) bila kamu melihat kebaikan dengan keduanya maka kamu mengumumkannya, dan bila kamu melihat keburukan maka kamu menutupinya.”
Abdurrahman berkata lagi, “Bagaiman (cara) bersyukurnya kedua telinga?.”
Ia menjawab, “Bila kamu mendengar kebaikan dengannya maka kamu memahaminya, dan bila kamu mendengar keburukan maka kamu menimbunnya.”
“Bagaimana (cara) bersyukurnya kedua tangan?” kata Abdurrahman lagi.
Ia menjawab, “Hendaklah kamu tidak mengambil apa yang bukan milikmu dengannya…hendaklah kamu tidak melarang hak dari hak-hak Allah dengannya…dan janganlah terlewatkan olehmu wahai Abdurrahman, bahwa orang yang hanya bersyukur dengan lisannya dan tidak mengikut sertakan seluruh anggota badan dan hatinya bersamanya…maka perumpamaannya adalah sama dengan orang yang memiliki kain (baju), tetapi ia hanya memegang ujungnya dan tidak mengenakannya…Maka yang demikian itu tidaklah melindunginya dari panas dan tidak pula membentenginya dari dingin.”
nyangkuiiiiik
Hari pertama hatry menduduki bangku sekolah menengah atas, perasaan hatry sangat senang,,
karena menduduki bangku SMA merupakan impian yang sangat di harapkan,,
semenjak SMP hatry sangat mengidamkan masa" SMA yang katanya masa" paling indah,,

Di SMA hatry mulai bersosialisasi, bergaul & berteman tidak hanya 1 kelas lagi, tp ke sluruh kelas yang ada di sekolah.
karena hatry tidak mw mengulang masa" SMP yang berteman hanya 1 kelas saja, yaitu kelas yang hatry tempati.
Di SMA hatry juga mulai mengikuti exstrakuruikuler agar hatry lebih bisa bersosialisasi dengan teman" yang lain.
Sewaktu SMA exskul yang hatry ikuti karate, pramuka, & rohis. tapi yang paling hatry senangi yaitu karate (ya,, walaupun awalnya hatry gx tw itu karate. itu aja hatry di ajak ikut karate ama temen kelas hatry..hehehe)

kenapa hatry lebih senang denagn karate???
karena karatelah orang" banyak mengenal hatry, mungkin jika hatry gx ikut karate mungkin orang" gx kenal hatry, dan karena karatelah hatry lebih banyak mempunyai teman yang dari luar sekolah hatry.
oleh karena itu walau badai menghadang "BKC" tetap didadaku...
(wkakaka Kyak lgu bnget yah,,,)

Dan di SMA ini jugalah hatry menjumpai seorang pria yang ............bgitulah.
ya.. bisa di bilang cowok itu cinta pertama hatry lah yang sampai sekarang masih ada di dalam hati hatry.
hhhhhmmmmmm...............
udah lama juga ya...!!!!
tapi cinta itu hanya dalam hati aja ( kyak lagu ungu hhheeee.... ) hatry hanya bisa mengagumi tp tak bisa memiliki, karena dia tlah dimiliki oleh sahabat hatry.
hikz....hikzzzzz
(alay,,,,)

tp kenapa ya..??
hatry masih menyimpan rasa itu sampai sekarang, dan susah membuka hati untuk yang lain.

tapi semenjak kuliah ini hatry mencoba membuka hati, dan melupakan rasa yang telah lama di pendam.
dan semoga di masa yang akan datang ini hatri hatry bisa membuka warna-warni kehidupan yang selama ini di tutupi oleh debu....

                                     ******jadi curhat ya,,, tp tak apa lah skali"....******
nyangkuiiiiik
nyangkuiiiiik

(Merupakan Riwayat Ringkas Latar Belakang Berdirinya BKC) 

BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatria Cita pada pengertian yang sebenarnya, didirikan di Bandung pada tanggal 16 Juni 1966 oleh Iwa Rahadian Arsanata.  Sejak tahun 1962, telah dirintis pendiriannya dengan nama Bandung Karate School for Self Defence.  Gedung Mardisantosa yang terletak di Jalan sunda No. 2  Bandung adalah tempat pertama BKC didirikan. Tercatat sebagai anggota pertama terdiri dari siswa-siswa Sekolah Guru Pendidikan Jasmani, SMAN Jalan Belitung, STMN I jalan Rajiman serta beberapa orang mahasiswa UNPAD dan ITB.  Sejak tahun 1967 hingga tahun 1972 tempat latihan pindah ke pendopo sekolah Tinggi Olah raga Jalan Van Deventer Bandung.


Maksud dan Tujuan
BKC didirikan dengan maksud menghimpun pemuda, pelajar serta berbagai kalangan dalam pembinaan olah raga beladiri berdasarkan kekeluargaan hormat-mengahormati serta saling menciantai antara satu dan sesamanya.  Secara umum BKC bertujuan untuk membina setiap anggota menjadi Insan Beladiri yang Mandiri, yang memahami makna hidup dan kehidupan.  Sehingga pada akhirnya, ilmu yang diperolehnya dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.  Setiap anggota BKC dituntut untuk mampu melaksanakan Tri Ratna Keanggotaan berdasarkan kiprahnya.

Dasar Pendidikan Beladiri di BKC
Sumber ajaran beladiri yang diajarkan di BKC sepenuhnya bersumberkan kepada Tuntunan ajaran Jalaksana yang merupakan Ilmu Teturunan dari Pendiri Peruruan.  Kemudian sumber ajaran ini disesuaikan dengan berbagai ajaran ilmu beladiri yang ada, baik yang datang dari luar maupun dengan yang telah ada di Indonesia.  Dalam hal ini BKC berprinsip, mana yang baik diambil dan mana yang buruk dibuang walaupun itu budaya bangsa terlebih yang datang dari luar.

Para Pimpinan BKC dari Tahun ke Tahun
Tercatat sebagai Ketua Umum BKC angkatan pertama Mardisantosa, yaitu Budiarjo, S.H. kemudian dari tahun 1968-1970 BKC dipimpin oleh Kolonel (Pur) H. Anwar Tamim.  Dari tahun 1971-1972 Kolonel (Pur.) r. Oetje Djunjunan alm.  Wali Kotamadya Bandung waktu itu berkenan menjadi Ketua Umum BKC, selanjutnya dari tahun 1973-1980 kembali BKC dipimpin oleh H. Anwar Tamim. Dan dari tahun 1981-1982 dipimpin oleh Kolonel (Pur.) saleh M. Yoenoes.  Dari tahun 1983 hingga sekarang ini Ir.H. Awal Kusumah M.S (Putra dari H. Anwar Tamim) terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar BKC.

Kegiatan-Kegiatan
Sejak awal berdirinya, BKC telah berhasil menyusun program kegiatan yang terpadu sebagaimana layaknya perguruan yang sudah besar antara lain Ujian Kenaikan Tingkat, Penataran Kepelatihan, Latihan Lapangan di gunung, sungai dan pantai.  Kejuaraan Intern serta pada tahun 1967, Pendiri Perguruan dilantik di Sukabumi oleh Ditjora (KONI sekarang) Jawa Barat sebagai Wakil Umum PORKI Jawa Barat (ibu Yusuf dari INKAI sebagai Ketua Umum).  Kejurnas PORKI pertama diikuti, yaitu di Jakarta pada tahun 1971 kemudian di penghujung 1972 dalam Musyawarah Lembaga Aliran Karate di Jakarta yang dipimpin oleh Jendral Surono dan Widjojo Suyono, BKC dikukuhkan sebagai anggota FORKI.  Dalam masalah kegiatan bentuk apapun yang dilaksanakan, BKC senantiasa berpedoman pada Dua Sesanti Perguruan :
PRIBADI BUDI CIRI MANDIRI dan MANDIRI KHARSA PUJA WALAGRI